Tim PPDN Disdag Kunjungi Pengusaha Telur CV. Jaya Bersama
Senin, 29 Mei 2023, Tim PPDN mengunjungi CV. Jaya Bersama yang terletak di Desa Keru, Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat.
Untuk memastikan penyebab naiknya harga telur dipasaran, Dinas Perdagangan NTB melalui Tim PPDN melakukan pemantauan dan survey lapangan menemui pengusaha CV. Jaya Bersama. Dengan jumlah ayam petelur sebanyak 4.296 ekor di dalam kandang mampu menghasilkan 130 tray atau 3900 butir setiap harinya.
Permasalahan yang menjadi penyebab terjadinya kenaikan harga telur menurut pengusaha adalah akibat naiknya harga pakan yakni biji jagung. Semula harga jagung berkisar di harga Rp. 4.000/kg menjadi Rp. 5.400/kg. Ditambah dengan harga pakan konsentrat yang juga mengalami kenaikan. Pengusaha lebih memilih mendatangkan pakan jagung dari Mataram dibandingkan dari P. Sumbawa karena terbentur ongkos kirim yang tinggi
Hal selanjutnya yang juga menjadi penyebab kenaikan harga telur adalah karena populasi ternak sebagian memasuki masa non produktif dimana populasi ternak produktif yang masuk untuk menggantikannya belum cukup umur untuk memulai produktifitas telur. Harga bibit ayam yang dirasa mahal, berkisar Rp. 5.500/ekor juga sebagai penyebab keterlambatan rotasi ternak.
Tim PPDN mengharapkan agar pengusaha dapat lebih cermat dalam menyikapi siklus rotasi pergantian ternak yang masuk non-produktif dengan ternak yang telah siap masa produktifnya. Sehingga diharapkan ketersediaan dan kestabilan harga telur tetap terjaga.
Tentu saja peran serta pemerintah Kab/Kota dan stakeholder terkait dalam membantu ketersediaan bahan pakan ternak ayam petelur baik jagung maupun konsentrat sangat penting dalam mengantisipasi permasalahan tersebut di atas.
Adapun untuk harga telur ukuran besar sebesar Rp. 59.500,- per tray ecer. Harga telur sedang seharga Rp. 56.500,- per tray ecer, dan ukuran kecil Rp. 54.250,- per tray ecer. Dengan tujuan penyaluran ke Kota Mataram dan sekitar Kecamatan Narmada