Get Adobe Flash player



Pemprov Dorong UMKM Beradaptasi dengan Pasar Digital

DINAS Perdagangan (Disdag) Provinsi NTB mendorong pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk belajar dan beradaptasi dengan sistem pemasaran digital di tengah fenomena masyarakat menggandrungi belanja secara online.

Terlebih lagi, dengan hadirnya marketplace yang menawarkan harga murah dan gratis ongkir ke seluruh daerah.  Belanja online yang digandrungi masyarakat saat ini di media sosial TikTok Shop salah satunya, karena harganya terbilang murah dan ada gratis ongkir, sehingga banyak pelaku usaha beralih memasarkan produk mereka ke platform media sosial itu. Kendatipun, pemerintah sudah mengatur mekanisme penjualan produk di TikTok Shop.

Aturan dalam revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 50 tahun 2022 tentang ketentuan perizinan usaha, perikanan, pembinaan, dan pengawasan pelaku usaha dalam perdagangan melalui Sistem Elektronik yang dikeluarkan pada Selasa (26/9/2023).

 Aturan baru permendag nomor 31 tahun 2023 mengatur bahwa platform sosial commerce hanya akan memfasilitasi promosi barang atau jasa dan dilarang menyediakan transaksi pembayaran.

 “Pengaturan ini bisa membuat pelaku UMKM lolak semakin survive, karena ditutupnya TikTok untuk menjaga produk kita dari serbuan produk-produk luar,” imbuhnya.

Dinas Perdagangan NTB sendiri terus mendorong pelaku UMKM untuk beradaptasi dengan digital. “Kenapa kita geber pelatihan digital supaya masyarakat kita ini main digital, supaya ndak kalah sama orang,” ungkap Kepala Dinas Perdagangan NTB, Baiq Nelly Yuniarti.

Produk yang dijual secara online di media sosial ini umumnya produk luar daerah, bahkan luar negeri. Sementara produk lokal jumlahnya sangat minim. Karena harga barang ditawarkan cukup murah, sehingga masyarakat menjadi lebih tertarik membelinya.

Hadirnya marketplace ini menurut kepala dinas, tentu bukan hal yang harus ditakuti oleh para UMKM NTB, tetapi bagaimana mereka bisa menyesuaikan diri dengan kondisi sekarang.

Artinya tidak bisa hanya berdiam di tempat, tanpa adanya perubahan. Maka dari itu pelaku usaha atau pedagang di NTB beralih digitalisasi, baik itu pemasaran maupun promosi produk.

 “Kita harus menyesuaikan diri, ayo belajar digitalisasi. Beradaptasi, ndak bisa ditolak teknologi. Masyarakat cerdas, dia pilih kualitas. Ayo pakai digital, bikin emailnya, buat akunnya,” imbuhnya.

Untuk itu mindset pelaku usaha harus diubah ke arah digitalisasi dan jangan takut bersaing dengan pelaku usaha lainnya. “Sekarang teman-teman UMKM belajar menyesuaikan diri,”ujarnya.

Nelly menambahkan, UMKM di NTB sendiri dalam mekanisme penjualan produknya masih belum banyak yang bermain digitalisasi, terutama media sosial TikTok Shop. Bisa dibilang, UMKM yang bermain di TikTok kebanyakan generasi milenial. Kebanyakan UMKM lokal bermain di media sosial yang standar, bahkan ada yang belum menggunakan media sosial.

“Contoh NTB itu masih tinggi penggunaan facebooknya, sementara di Jakarta orang sudah beralih ke IG dan Twitter. Di kita masih facebook dan WA bisnis, belum seganas di barat untuk penggunaan TikTok. Tapi kita dorong betul mereka untuk masuk di dunia digital,” sarannya.(bul)

 

sumber:https://www.suarantb.com/2023/10/02/pemprov-dorong-umkm-beradaptasi-dengan-pasar-digital/


Pencarian

Pengunjung

2008133
Today
Yesterday
This Week
This Month
Last Month
All days
216
838
3086
26702
28097
2008133

Your IP: 3.22.217.45
Server Time: 2024-10-24 06:26:29

Kalender

October 2024
SMTWTFS
12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031