Dinas Perdagangan

Kepala Dinas Perdagangan NTB, Baiq Nelly Yuniarti, AP., M.Si menjadi narasumber pada Pelatihan Manajemen Pengelolaan Korporasi Petani Kegiatan The Development of Integrated Farming System In Upland Areas (UPLAND) dengan materi "Peluang dan Solusi Distribusi Pasar dalam Negeri untuk Produk Bawang Putih NTB"

yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Lotim di Ruang Gili Meno Hotel Lombok Raya Mataram. (5/12)

Pada kesempatan ini, Kadisdag mengajak para anggota korporasi untuk memperhatikan kualitas bawang putih lokal yang lebih kecil ketimbang dengan bawang putih impor yang ukurannya lebih besar dan mulai menerapkan sistem organik pada penanamanya agar bisa menembus pasar luar daerah bahkan luar negeri.

“NTB ini masuk dalam penghasil bawang putih terbesar di Indonesia, tapi itu saja belum mampu memenuhi kebutuhan pasar, bahkan kita juga masih mengkonsumsi bawang putih impor”, ucapnya.

Diketahui bahwa Sembalun Lombok Timur merupakan penghasil bawang putih terbesar yang dikenal dengan Sentra Produksi Bawang Putih, yang sudah mengirimkan benih bawang putih ke luar daerah yaitu Bali, Sulawesi dan Jawa Timur.

Tetapi, untuk bawang putih yang ada di pasar masih menggunakan bawang putih impor karena belum mampu bersaing ke luar daerah dengan harga yang relatif tinggi dibandingkan dengan bawang putih impor.

Selain itu Kadisdag juga mengajak untuk konsisten dan berinovatif dalam mengolah bahan baku, yang hanya dengan mengolah satu step industrialisasi dapat merubah income maupun demand bagi masyarakat.

UPLAND merupakan proyek yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani di daerah dataran tinggi melalui pembangunan dan peningkatan infrastruktur lahan dan air, sistem pertanian modern dan penanganan pasca panen.