Kadisdag NTB ikuti FGD Gap Analysis Kebutuhan SDM ASN Sesuai Sektor Prioritas dan Potensi Kewilayahan
Drs. H. Fathurrahman, M.Si., Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, mengikuti Focus Group Discussion (FGD) terkait kajian prioritas nasional dengan topik "Gap Analysis Kebutuhan SDM ASN Sesuai Sektor Prioritas dan Potensi Kewilayahan" dengan Tim Peneliti Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, Rabu 1 September 2021.
FGD diinisiasi oleh Pusat Kajian Manajemen Aparatur Sipil Negara Lembaga Administrasi Negara (PKMASN-LAN), bertempat di Pusat Kuliner Pojok Kopi NTB Mall. Dihadiri pula oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTB, perwakilan Dinas Perindustrian Provinsi NTB dan BKD Provinsi NTB.
Kegiatan ini terselenggara dilatar belakangi oleh upaya mendorong pencapaian target pembangunan sektor prioritas dan potensi kewilayahan di NTB yang merupakan salah satu prioritas nasional sesuai RPJMN 2020-2024 . Salah satunya melalui peningkatan SDM yang berdaya saing, termasuk keberadaan SDM ASN di NTB yang menjadi motor pembangunan daerah.
Tujuan diselenggarakanya FGD ini adaah untuk mendiskusikan komposisi eksisting SDM ASN di NTB, kebutuhan SDM ASN strategis sekaligus gambaran pengembangan SDM ASN di NTB khususnya yang menjadi motor pembangunan daerah pada sektor pariwisata, perkebunan, pertambangan, perikanan, peternakan serta yang mendukung sektor prioritas pembangaunan nasional termasuk juga sektor Perdagangan.
Melalui FGD ini Tim Peneliti LAN mengharapkan perolehan data dan informasi, adanya pernyamaan persepsi sekaligus memperoleh masukan-masukan teknis yang nantinya akan dijadikan bahan dalam menyusun rekomendasi teknis kebijakan kebutuhan SDM ASN sesuai sektor prioritas dan potensi kewilayahan.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas mengungkapkan beberapa hal terkait komposisi eksisting ASN di lingkup Dinas Perdagangan Provinsi NTB, gambaran pengembangan SDM, kebutuhan kompetensi/keahlian SDM ASN dan Implementasi kebijakan perdagangan. Serta menyoroti terkait pola rekrutmen ASN khususnya quota tenaga teknis lainnya yang cukup jauh dari harapan, yang menjadi salah satu kendala.
"Karena saat ini kita di NTB lebih fokus ke pola rekrutmen untuk nakes dan tenaga pengajar, sehingg tenaga teknis lainnya kurang, seperti kondisi di Dinas Perdagangan dengan jumlah 54 ASN, setengahnya staf, sehingga masing-masing seksi hanya memiliki 1 staf" ungkap Kepala Dinas.