1.500 Ton Gula Pasir Tertahan

di pelabuhan manapun di provinsi ini, harus memprioritaskan bongkar dan muat kebutuhan sembako. Apalagi saat puasa hingga lebaran mendatang tingkat kebutuhan masyarakat pada bahan pokok cukup. Karena itu ketersediaan pasokan harus terjaga dengan baik untuk mengantisipasi kekosongan stok yang dapat memicu terjadinya kenaikan harga barang. “saya sudah koordinasi dengan Satgas terutama Polda NTB untuk mengawasinya (kegijakan syahbandar),”kata Hj.Selly kepada Suara NTB. Kepala Dinas memprotes karena kekhawatiran bila kapalpengangkut jagung lebih diprioritaskan, akan memakan waktu lama. Sehingga pengiriman gula ke Lombok bisa terlambat. “Ngisi kapal jagung itukan tidak cepat, minimal seminggu. Itu tidak terlalu mendesak dibandingkebutuhan sembako,” demikian Hj. Selly.

Selain dengan Polda NTB, Dinas Perdagangan juga berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi NTB. “harga gula pasir belakangan relative normal. Jangan sampai terjadi kenaikan harga karena pasokan kurang lancar. Sejak Januari gula yang masuk 9.000 ton. Kami koordinasi terus dengan Dishub supaya bahan pokok jadi proiritas bongkar,”demikian Hj. Selly.

Disemua pelabuhan diharuskan menomorsatukan bongkar muat sembako. Karena itulah, pengawasan dilakukan bersama-sama. Seperti apa kebutuhan saat ini? Hj. Selly mengatakan sejak Januari lalu harga-harga kebutuhan relative terkendali. Hal ini didukung karena pemantauan barang hingga distributor dilakukan cukup rutin untuk mengantisipasi kemungkinan penimbunan stok. Kegiatan lain yang dilakukan pemerintah daerah, dengan memperbanyak kegiatan pasar murah dan operasi pasar dianggap cukup efektif menekan permainan harga. Terlebih para distributor diminta berperan aktif dalam kegiatan pasar murah yang dilakukan pemerintah. Tentu dengan turunnya distributor ini, harga barang yang dijual ke masyarakat menggunakan harga distributor.

“sekarang distributor kita minta terus terlibat. Dia menjual dengan harganya, ada selisih keuntungan dari pabrik. Tidak rugi, tetapi mengurangi laba. Distributor ini kita minta beramal dengan cara ini,”ujarnya. Beberapa kegiatan besar dilaksanakan misalnya dengan pasar murah di Islamic Center, Kantor Dinas Perdagangan Provinsi NTBdan beberapa titik pelaksanaan pasar murah di Kota Mataram. Rencananya, seminggu sebelum lebaran seluruh kabupaten/kota harus melaksanakan kegiatan pasar murah melibatkan distributor.” Sampai seperti ini kita lakukan untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan harga. Jangan sampai distribusi barang sudah bagus, harga terkendali, situasi berubah lagi gara-gara di pelabuhan barangnya turun naik tidak lancer,” demikian Hj Selly. (bul) Suara NTB Rabu 7 Juni 2017