Daging Segar Mahal, Daging Beku Bisa Jadi Pilihan

“Sebenarnya mau beli yang Rp 120 ribu aman, yang Rp 80 ribu aman. Kualitasnya sama ndak ada beda, mungkin cuma yang satu ada lemaknya. Masyarakat kan kadang-kadang ndak mau yang ada lemaknya,” ungkapnya, Jumat, 9 Juni 2017.

Selly mengakui minat masyarakat terhadap daging beku yang dipasarkan di sejumlah ritel modern di Mataram ini masih rendah. Padahal, daging ini juga diproses secara halal sama dengan daging segar.

“Masih perlu sosialisasi mendalam, mungkin masyarakat kurang tahu tentang daging beku. Daging beku itu daging halal itu. Memotongnya pun daging di sini,  kemudian dimasukkan freezer untuk dibekukan supaya awet,” tuturnya.

Ditanya mengenai stok bahan pokok selama Ramadan ini, Selly meyakinkan stok aman. Yang dibuktikan dengan pasar murah yang sering digelar Dinas Perdagangan. “Kalau stok tidak aman distributor kan ndak mau ikut pasar murah. Kalau sekarang dia stoknya aman dia ikut terus, semua ritel modern itu ikut terus. Itu pembuktian kalau stok itu aman,” lontarnya.

Harga yang dipatok di pasar murah tersebut diakui Selly terbilang murah. “Itu harga distributor dipakai, jadi seperti telur itu Rp 31-34 ribu kasarannya. Tapi memang untuk masyarakat bukan untuk pedagang. Jadi pembeliannya pun dibatasi tidak boleh memborong,” tandasnya. (ros) suarantb 9 juni 2017