Selamat Datang di Dinas Perdagangan NTB Official Website

Senin-Kamis: 07:30 - 16:00 & Jumat: 07:30 - 17:00
Media Sosial:
Dinas Perdagangan NTB-logo
DISDAG NTB
by admin
3 Mar 2025
15x dilihat

Disdag NTB Pantau Harga Bapok di Mataram

Dinas Perdagangan Provinsi NTB melakukan Pemantauan harga Barang kebutuhan pokok (Bapok) di beberapa pasar tradisional di Kota Mataram diantaranya, Pasar Kebonroek, Pasar Pagesangan dan Pasar Mandalika pada hari, Senin, 3 Maret 2025. Pemantauan ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui lebih dini pergerakan harga-harga kebutuhan pokok terlebih sudah memasuki hari ke 3 puasa.

Dari pantauan yang dilakukan oleh Tim di beberapa pasar, terjadi perbedaan harga dijual beberapa komoditi salah satunya cabe. Terpantau harga di pasar kebon roek untuk harga cabai rawit lokal dikisaran 180.000 - 190.000. bahkan ada juga pedagang yg mematok harga Rp. 210.000/kg. sedangkan cabai rawit dari Jawa Rp. 165.000/kg, untuk cabai merah besar Rp. 85.000/kg dan cabai keriting Rp. 85.000/kg.

Hasil pantauan di Pasar Pagesangan cabai rawit lokal semula berkisar 100.000/kg kini mengalami kenaikan yg cukup signifikan dikisaran 170.000 - 180.000/kg, harga cabai rawit dari jawa 170.000/kg. kemudian untuk cabai merah besar berkisar pada 70.000/kg dan cabai keriting 80.000/kg.

Selain itu ada beberapa kebutuhan pokok yang juga mengalami kenaikan harga pada awal bulan ramadhan yaitu bawang merah semula 35.000/kg menjadi 40.000/kg, bawang putih semula 40.000/kg menjadi 45.000/kg, daging ayam semula 35.000/kg menjadi 40.000/kg, telur ayam semula 55.000/trai menjadi 58.000/trai, gula semula 16.500/kg menjadi 18.000/kg.

Sedangkan untuk beberapa komoditi lainnya harga relatif stabil diantaranya Daging Sapi 130.000/kg, Minyak Goreng (curah) 20.000/liter, (minyak kita) 18.000/liter, Beras Premium 15.000/kg dan Tomat 12.000/kg. Pada kesempatan tersebut Tim Disdag NTB menemukan beberapa keluhan dari para pedagang perihal kenaikan harga yang terjadi di Pasar kebonroek, Pasar Pagesangan dan Pasar Mandalika terutama harga cabai rawit yang melambung tinggi, para pedagang juga mengeluhkan sepinya pembeli akibat turunnya daya beli dengan terjadinya kenaikan harga yang cukup signifikan. Variasi harga yang terjadi juga dipengaruhi oleh kwalitas barang yang dipasarkan.

Pedagang sangat mengharapkan adanya kebijakan dari pemerintah terkait harga cabai yang sangat tinggi yang mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, sehingga pedagang mengeluhkan sepinya pembeli.

Terhadap kondisi ini, Dinas Perdagangan Prov. NTB tentu akan menganalisa lebih jauh penyebab dari kenaikan harga dipasaran dan berkoordinasi dengan pihak - pihak terkait untuk mendapatkan solusi yang terbaik termasuk dengan para distributor.

Share: