Kadisdag Hadiri Pemusnahan BMMN Kantor Bea Cukai Mataram

Kepala Kantor Bea Cukai Mataram I Made Aryana dalam sambutannya mengatakan Gempur Rokok Ilegal merupakan slogan resmi dari Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan RI sebagai wujud komitmen untuk menekan peredaran rokok illegal dan upaya mengamankan penerimaan negara. Operasi gempur rokok illegal di wujudkan dalam bentuk tindakan preventif dan refresif.

Berbagai kegiatan Bea Cukai Mataram guna menekan peredaran rokok illegal seperti sosialisai, pemasangan spanduk, penyebaran pamflet dll baik dilakukan secara mandiri dan kerjasama dengan gabungan perangkat daerah terkait.

I Made Arya menyebutkan bahwa BMMN yang dimusnahkan berupa 6 juta batang rokok illegal, 96 ribu gram tembakau iris, 240 butir obat2an, 560 liter etil alcohol, 9 unit alat komunikasi dengan total perkiraan nilai barang 8 miliar lebih, potensi kerugian negara 4 miliar lebih.

Barang yang dimusnahkan merupakan hasil penindakan bea cukai mataram yang bersinergi dengan Bea Cukai Bali, Bea Cukai NTT, Satpol PP Prov NTB/Kab/Kota dan dukungan TNI dan Polri.

Pj. Gubernur NTB Hassanudin yang hadir dalam sambutannya mengatakan respek dan mendukung penuh kegiatan yang dilaksanakan oleh Bea Cukai Mataram dalam hal tindakan preventif dan refresif demi melaksakan tugas dan tanggung jawab dalam hal menekan peredaran rokok illegal dan segala bentuk pengamanan penerimaan negara.

Dinas Perdagangan Provinsi NTB melalui Bidang Standarisasi Perlindungan Konsumen berpartisipasi secara intens melaksankan Tindakan preventif berupa penyebaran leaflet, pemasangan spanduk dan Sosialisasi Edukasi Konsumen Cerdas & Pelaku Usaha Bertanggung Jawab seperti yang telah dilaksanakan di Pasar Gerung Kabupaten Lombok Barat (9 Juli 2024) yang dihadiri para pelaku usaha. Kegiatan ini sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab turut perangkat daerah dalam menekan/gempur peredaran rokok illegal di wilayah NTB.

Turut hadir diacara tersebut Kaban Bappeda NTB, Bappenda, Forum Forkopimda Mataram, Kadis Kominfotik, Kadis Perindustrian, Karo Adpim, Karo Ekonomi, Kadis Perindustrian NTB dan jurnalis media cetak dan instansi terkait.