Selamat Datang di Dinas Perdagangan NTB Official Website

Senin-Kamis: 07:30 - 16:00 & Jumat: 07:30 - 17:00
Media Sosial:
Dinas Perdagangan NTB-logo
DISDAG NTB
by admin
30 Apr 2025
5x dilihat

Kemiri Lombok Tengah Siap Tembus Pasar Ekspor Melalui Pengembangan Desa Devisa

Desa Devisa merupakan program peningkatan kesejahteraan masyarakat dan daya saing komoditas yang dihasilkan dalam satu wilayah untuk dapat bersaing menembus pasar ekspor melalui rangkaian kegiatan pelatihan, pendampingan, informasi dan akses pasar sehingga mampu merambah pasar ekspor dengan produk yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

Hal tersebut dijelaskan Sekretaris Dinas Perdagangan Provinsi NTB, H. Heri Agustiadi, S.Sos., MM., dalam sambutannya pada kegiatan Kolaborasi Pendampingan Desa Devisa Klaster Kemiri didampingi oleh Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri (PPLN), Biaq Evita Darmiyana, S.Pd., beserta tim di Sentra Olahan Pangan Lombok Tengah pada Rabu, 30 April 2025.

Pada pertemuan yang dihadiri oleh 30 petani kemiri tersebut, Sekdis Perdagangan juga menyampaikan bahwa sinergitas antar stakeholder baik pemerintah pusat (LPEI), pemerintah daerah (Pemprov NTB dan Pemda ) serta para pelaku ekspor seperti petani kemiri yang diwakili PT. Mujnah Kemiri Lombok menjadi kunci peningkatan nilai ekspor NTB.

“Terima kasih sebesar – besarnya pada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) yang telah memilih NTB sebagai salah satu pioneer pengembangan desa devisa, sinergitas antar stakeholder yang terlibat inilah yang menyukseskan desa devisa ini”, ucapnya.

Disamping itu, Ibu Mujnah mewakili PT. Mujnah Kemiri Lombok (MKL) menyampaikan komitmennya untuk bermitra dengan petani – petani di seluruh desa yang ada di NTB dalam mendukung gerakan menanam pohon kemiri.

“Inisiatif ini kami yakin bukan hanya sebagai langkah pelestarian lingkungan melalui penghijauan, tetapi juga sebagai fondasi penciptaan lapangan kerja dan penguatan ekonomi desa secara merata”, tuturnya.

Diketahui bahwa PT. MKL berencana memproduksi kemiri dengan kapasitas hingga 60 ton kemiri kupas per bulan yang memerlukan sekitar 270 – 350 ton kemiri gelondongan per bulan. Hal tersebut didukung dengan fasilitas, perlengkapan dan mesin – mesin produksi terbaru serta membuka kesempatan kerja hingga 90 orang tenaga kerja dalam tiga shift.

“Kami sangat optimis bahwa program Desa Devisa dapat benar – benar terwujud sebagai fondasi kekuatan ekonomi nasional dengan mengangkat potensi desa melalui sektor pertanian yang berkelanjutan dan berbasis ekspor”, tutupnya.

Sebagai informasi, kemiri adalah salah satu komoditas unggulan di Provinsi NTB yang kini mulai dikenal di pasar internasional. NTB menjadi salah satu penghasil kemiri terbesar di Indonesia dengan kualitas yang sangat dinikmati khususnya kemiri dari Lombok karena ukurannya yang lebih besar dan warnanya yang lebih putih.

Saat ini, Provinsi NTB memiliki 100 ribu hektar potensi kawasan hutan yang cocok untuk pengembangan kemiri dengan lahan eksisting seluas 3000 hektar telah menghasilkan produksi sekitar 200 ton per panen untuk satu kelompok tani.

Share: