Kolaborasi Ditjen PEN dan Disdag NTB Dorong Strategi Ekspor Nasional

Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN), Kementerian Perdagangan RI, berkolaborasi dengan Dinas Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam penyelenggaraan Forum Strategi Pengembangan Ekspor Nasional, yang digelar di Mataram pada Kamis (13/11).

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam merumuskan strategi peningkatan daya saing produk ekspor Indonesia, khususnya dari wilayah NTB yang memiliki potensi besar di sektor pertanian, perikanan, dan industri kreatif.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Fajarini Punto Dewi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah strategis dalam mewujudkan visi peningkatan ekspor nonmigas yang berkelanjutan.

“Forum ini menjadi wadah untuk merumuskan kebijakan berbasis potensi daerah. NTB memiliki banyak produk unggulan yang bisa menembus pasar internasional jika dikembangkan dengan strategi yang tepat dan dukungan dari seluruh pihak,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Jamaluddin, menyambut baik kegiatan tersebut dan menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam memperluas akses pasar bagi pelaku usaha lokal.

“Melalui sinergi dengan Ditjen PEN, kami berharap pelaku usaha di NTB dapat memperoleh pendampingan yang lebih intensif dalam hal promosi, sertifikasi, dan peningkatan kualitas produk ekspor,” tutur Jamaluddin.

Forum ini juga dihadiri oleh Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan RI, Putu Jayan Danu Putra, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer, Miftah Farid serta perwakilan dari pelaku usaha ekspor, asosiasi industri, akademisi, serta instansi pemerintah daerah terkait.

Sejumlah agenda penting dibahas, antara lain strategi peningkatan nilai tambah produk ekspor daerah, pemanfaatan platform digital untuk promosi global, dan perluasan jejaring dengan buyer internasional.

Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum penting bagi NTB untuk memperkuat posisinya sebagai salah satu daerah penopang ekspor nasional dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.