Selamat Datang di Dinas Perdagangan NTB Official Website

Senin-Kamis: 07:30 - 16:00 & Jumat: 07:30 - 17:00
Media Sosial:
Dinas Perdagangan NTB-logo
DISDAG NTB
by admin
24 Feb 2015
31x dilihat

Membuat Tepung dari Kulit Pisan

Cara / Proses membuat tepung pisang:

BAHAN: Pisang Raja, Natrium tiosulfat (dapat dibeli di toko bahan kimia)

PERALATAN:

Pisau, Perajang, Alat Pengering, Alat Penghancur/Penggiling, Ayakan/saringan.

FUNGSI MASING-MASING PERALATAN:

1.   Penggiling ukuran kecil untuk kapasitas satu kwintal atau lebih sesuai yang diinginkan. Penggilingan digunakan untuk menghancurkan potongan pisang menjadi tepung.

2.   Pisau digunakan untuk memotong pisang menjadi ukuran kecil-kecil sebelum       dilarutkan kedalam bahan natrium tiosulfat

3.   Saringan / ayakan sebagai alat untuk menyaring / mengayak hasil tepung, guna mendapatkan tepung yang baik dan halus serta berkualitas.

4.   Plastik yang lebar dan bersih sebagai alat untuk menaruh tepung pisang ketika dijemur agar supaya kering untuk memudahkan dalam proses penggilingannya.

5.   Sinar matahari sangat diperlukan dalam proses pembuatan tepung pisang dalam proses pengeringan.

6.   Plastik kemasan untuk membungkus tepung pisang yang telah jadi.

7.   Sealer, alat menutup / Perekat kantong plastik.

CARA MEMBUATNYA:

1.   Pisang yang telah tua dikupas kulitnya, dipisahkan daging buahnya.

2.   Potong kulit pisang kecil-kecil dengan ukuran kurang lebih 1 cm x 0,5 cm dengan pisau atau alat pengiris.

3.   Rendam pisang dalam larutan natrium tiosulfat, setelah itu ditiriskan.

4.   Keringkan potongan kulit pisang. Pengeringan dengan sinar matahari perlu waktu kurang lebih dua hari. Jika menggunakan alat pengering gabah (dengan suhu 60 derajat celsius) proses pengeringan lebih cepat. Untuk mengeringkan dua kwintal pisang segar hanya perlu waktu 1 jam 20 menit.

5.   Setelah kering atau kadar air kurang lebih 14 persen, potongan pisang dapat digiling/dihancurkan dengan menggunakan hammer mill atau ditumbuk.

6.   Hasil penggilingan kemudian diayak.

7.   Tepung pisang yang lolos dari ayakan dikemas dalam kantong plastik.

Penggunaan zat kimia Natrium tiosulfat bertujuan untuk menghambat terjadinya proses oksidasi pada kulit pisang, sehingga dapat mencegah timbulnya pencoklatan kulit pisang. Sehingga tepung yang dihasilkan akan lebih bersih.

(Dra. Hafsah/penyuluh indag)

Kulit pisang mengandung vitamin C, vitamin B, kalsium, protein, dan juga lemak yang cukup (Sulffahri.2008). Hasil analisis kimia menunjukkan bahwa komposisi kulit pisang banyak mengandung air yaitu 68,90 persen dan karbohidrat (zat pati) sebesar 18,50 persen.

Share: