Ngobrol Santai Kadis Perdagangan NTB tentang "Thrifting"

Pada kesempatan ini Kadis menyampaikan fakta di lapangan bahwa Thrifting telah "menganggu" industri tekstil secara nasional yang sangat merugikan negara. Dalam proses Thrifting, impor dilakukan tanpa pajak masuk, sehingga produk-produk tekstil dapat dijual murah di Indonesia, yang menyebabkan menjamurnya bisnis ini. Konsumen thrifting sebagian besar generasi millenial yang masih sangat concern dengan penampilan dan brand tertentu menjadi sasaran bisnis ini, yang juga banyak ditemukan di NTB khususnya Mataram.

Kadis menyampaikan pemerintah telah melakukan tindakan tegas dengan menutup importir baju bekas, agar tidak lagi menyediakan pasokan baju bekas masuk ke Indonesia, sementara bagi pengecernya masih diberikan kesempatan untuk menghabiskan stock yang dimiliki.

Di akhir wawancara Kadis juga menggugah generasi muda khususnya di Mataram untuk dapat lebih peduli dengan produk-produk lokal, dengan mau menggunakan produk-produk lokal yang saat ini sudah lebih banyak disediakan dalam berbagai pilihan oleh UMKM, untuk menyesuaikan dengan style generasi millenial.