Selamat Datang di Dinas Perdagangan NTB Official Website
Selamat Datang di Dinas Perdagangan NTB Official Website
Dengannya iklim ekonomi, bisnis, hingga investasi bisa lebih kondusif pasca terdampak pandemi. "ini peluang meperbesar kuantitas ekspor produk Indonesia ke Amerika" kata Fathurrahman, Kepala Dinas Perdagangan NTB, kemarin (4/11)
Sayangnya untuk NTB, belum ada satupun produk UMKM yang diekspor menggunakan fasilitas GSP. Sebab data rinci UMKM yang belum terkumpul secara masif. Ditambah belum ada wadah yang memfasilitasi pala pelaku usaha yang melakukan ekspor, sehingga antara pihak eksportir dan pembeli langsung terkoneksi, bermodal azas kepercayaan satu sama lain.
"Kalau sudah ada yang bisa kontrol, tahu kapasitasnya, apa saja produknya, baru bisa kita manfaatkan GSP itu menjual produk NTB," jelasnya.
Ini juga menjadi penyebaba produk NTB hanya mampu mengisi kuota kekosongan yang tak dipenuhi eksportir sesungguhnya. " Tapi soal jenis produk milik NTB-lah yang paling diminati di luar negeri," katanya.
Untuk itu, peran marketplace online NTB Mall diharapkan bisa menjadi solusi. Ia meyakini NTB Mall bisa mewadahi produk NTB untuk melakukan ekspor. Dari sini bisa terkumpul seluruh data UMKM yang ada di NTB, terkait produk, kualitas hingga jumlah kapasitas produksi.
Sehingga mampu mengontrol kerja sama yang sudah terjalin sejauh ini. Sekaligus menghindari kendala ekspor akibat kapasitas produksi yang tidak konsisten. " Karena kan kita pengennya setiap tahun ada peningkatan jumlah ekspor" imbuhnya.
Badan Pusat Statistik juga telah mengumumkan nilai ekspor NTB selama semptember. Yakni sebesar USD 41.531.287 turun 27,02 persen di bandingkan ekspor bulan sebelumnya yang bernilai USD 56.911.177. Ekspor terbesar ditujukan ke China, 95,14 persen. Disusul Australia 2,82 persen dan India sebesar 1,13 persen. Dengan jenis barang ekspor terbesar ada pada komoditas barang galian atau tambang nonmigas USD 39.144.397. Persentase senilai 94,25 persen. Selanjutnya perhiasan permata USD 1.186.477 atau 2,86 persen, buah-buahan USD 467.841 atau 1,13 persen. Garam, belerang dan kapur senilai USD 236.670 dengan 0,57 persen. Terakhir ikan dan udang USD 217.871 atau 0,52 persen.
Hj. Bau Intan Raba, ketua ikatan pengusaha muslimah Indonesia (IPEMI) NTB mendukung UMKM lokal berdaya saing. DIharapkan makin banyak produk NTB yang bisa masuk pasar Internasional. Baik melalui marketplace NTB Mall maupun memanfaatkan fasilitas GSP oleh pemerintah AS.
"Terpenting agar produk UMKM kita tqak hanya jago kandang, Tapi juga bisa menjajaki pasar luar negeri" katanya.
Untuk itu, pihaknya menilai para pelaku UMKM bisa terus meningkatkan kualitas produk dan skill mereka. "Sertifikasi halal, pelatihan dan upaya sejenis bisa mereka maju" sarannya. (eka/r9)
sumber: Lombok Post
Dinas Perdagangan NTB - Copyright . All rights reserved.