Selamat Datang di Dinas Perdagangan NTB Official Website

Senin-Kamis: 07:30 - 16:00 & Jumat: 07:30 - 17:00
Media Sosial:
Dinas Perdagangan NTB-logo
DISDAG NTB
by admin
17 Nov 2025
14x dilihat

Rakor Pengendalian Inflasi dan Pembahasan Peran Pemda Dalam Penyelenggaraan MBG

Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri (PPDN) Dinas Perdagangan Provinsi NTB menghadiri Rapat Koordinasi pengendalian inflasi daerah Dirangkai dengan Pembahasan Peran Pemerintah Daerah dalam Penyelenggaraan MBG bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) via zoom di Ruang Command Center Diskominfotik Kantor Gubernur NTB pada Senin, 17 November 2025.

Rapat koordinasi kali ini di pimpin langsung oleh Wamendagri II, Bapak Bima Arya, dalam sambutannya menyampaikan dinamika perkembangan inflasi di beberapa negara di dunia dan Indonesia, di ketahui per tahun 2025 indonesia mengalami titik inflasi tertinggi pada bulan november 2025, hal ini disebabkan oleh tingginya harga emas yang di pengaruhi oleh fluktuasi harga emas internasional.

“Hal tersebut didukung oleh data dari BPS yang menunjukkan inflasi emas y-y per bulan oktober 2025 sebesar 52,76% dengan andil inflasi sebesar 0,68% yang merupakan inflasi tertinggi sejak 45 bulan berturut-turut sejak 2022”, paparnya.

Adapun beberapa hal yang mempengaruhi inflasi emas antara lain meningkatnya harga emas sesuai fluktuasi harga emas internasional, meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melakukan investasi emas. Selanjutnya BPS juga menyampaikan komoditas penyumbang IPH tertinggi seperti daging ayam ras, telur ayam ras, dan cabai merah.

Sementara itu, Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan, penyediaan stok Bahan baku MBG yang paling dibutuhkan seperti telur dan daging ayam ras, dimana MBG mulai tertekan akibat lonjakan kebutuhan telur dan daging ayam ras terlebih lagi dua komoditas tersebut masuk kedalam komoditas penyumbang IPH tertinggi.

Selain itu BGN juga meminta Sppg mengurangi penggunaan kedua komoditas tersebut dan menggantinya dengan alternatif sumber protein lain. BGN juga menyoroti ketersediaan stok bahan baku menjelang NATARU dan bulan ramadhan yang akan datang, sehingga tidak terjadi lonjakan harga dan kekurangan stok bahan pangan.

Share: