Rakor Promosi dan Ekspor Produk Sarang Burung Walet

Kepala Dinas didampingi oleh Baiq Denny Evita Darmiyana, S.Pd. (Kepala Bidang PPLN) dan Lalu Umar Syarif, SE (Kepala Seksi Fasilitasi Ekspor Impor). Rapat diikuti juga oleh drh. Arinaung, M.Si. (Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram), drh. Budi Prasetya, M.Si. (Dokter Hewan Karantina Pertanian), Supiandi (Perwakilan BI NTB), Lalu Ading Buntaran (PT. Ammar Sasambo) dan Pieter J. Habel (Pengusaha Sarang Burung Walet Jakarta) beserta Tim.

Dalam rapat ini dibahas mengenai teknis dan strategi yang ditawarkan oleh Bapak Peter terkait promosi dan pemasaran Sarang Burung Walet dan turunannya untuk dapat tembus pasar ekspor. Mulai dari bentuk produk yang ditawarkan seperti mengolah sarang burung walet menjadi produk sparkling water yang banyak diminati kalangan middle class di Cina.

Sarang Burung walet menjadi sangat potensial diekspor ke Cina karena kegunaannya dalam Chinese Medicine, terutama dalam memperbaiki sel dan syaraf. Mengingat para survivor Covid-19 mengalami banyak kerusakan sel dan syaraf, sudah barang tentu menjadi peluang besar untuk NTB mengekspor sarang burung walet ke Cina dan tak menutup kemungkinan juga mengekspor turunan produknya. Turunan produk sarang burung walet pun diharapkan dapat kompetitif di pasaran melalui pembentukan branding produk yang menjanjikan.

PT. Ammar Sasambo yang ada di NTB juga tengah memproduksi aneka turunan sarang burung walet diantaranya kopi walet, herbal walet, madu walet dan bubur walet. Dengan adanya gambaran olahan produk sarang burung walet oleh Pieter J. Habel tersebut, akan memberikan gambaran bagi Lalu Ading Buntaran untuk mengembangkan produk turunan waletnya yang berorientasi ekspor.

Berikut beberapa dokumentasi saat rapat berlangsung pada facebook fanpage Dinas Perdagangan Provinsi NTB