Selamat Datang di Dinas Perdagangan NTB Official Website
Selamat Datang di Dinas Perdagangan NTB Official Website
Mengawali diskusi tersebut, Baiq Nelly, sapaan Kadis Perdagangan NTB memperbaiki sedikit tema hari ini dimana pembiayaan yang dibahas adalah pembiayaan produksi UMKM, karena inflasi sendiri pasti berpengaruh terhadap biaya produksi.
Lebih lanjut, Baiq Nelly memaparkan secara garis besar inflasi yang terjadi di NTB cukup stabil, diawali dengan Bulan Januari sebesar 2,87%, Bulan Februari dan Maret di angka 3 – 3,6%, Bulan April turun menjadi 3,31% dan Bulan Mei 2,77% di bawah angka nasional.
“Artinya angka – angka tersebut cukup terkendali sehingga tidak terlalu berpengaruh terhadap judul (pembiayaan produksi UMKM) tadi walaupun memang ada kenaikan tetapi tidak terlalu tinggi”, pungkasnya.
Baiq Nelly turut menyampaikan terkait barang kebutuhan pokok yang mengalami penurunan/stabil seperti beras, cabai rawit, bawang merah, gula pasir, daging ayam, telur ayam ras dan beberapa mengalami kenaikan walaupun tidak signifikan seperti kedelai impor, ikan tongkol, ikan teri dan bawang Bombay, dimana kemungkinan UMKM yang menggunakan bahan pokok inilah yang pasti mempengaruhi harga produk.
“yang paling besar pengaruhnya terhadap pembiayaan UMKM tergantung dari UMKM itu sendiri, misalnya UMKM bergerak di bidang kue maka dia akan membutuhkan bahannya terigu, gula, telur itu pasti akan berpengaruh kalau harga bahan tersebut terlalu tinggi”, jelasnya.
Disamping itu, jika memang terjadi inflasi yang cukup tinggi tentunya UMKM sudah memiliki strateginya masing – masing, tetapi saran dari Kadis Perdagangan tersebut harus ada minimal efisiensi biaya produksi, sehingga apabila harga bahan bakunya sudah terlalu tinggi, maka para UMKM akan melakukan efisiensi biaya produksi.
Menanggapi hal tersebut, yang perlu ditekankan adalah dalam efisiensi produk jangan sampai mempengaruhi kualitas produknya, karena itu tentang komitmen dan kepercayaan kepada konsumen, kemudian melakukan peningkatan produktivitas karyawan pelaku usaha, selain itu dapat juga bermain di strategi harga seperti harga stabil tapi jumlahnya isinya dikurangi, kemudian diharapkan melakukan diversifikasi produk menawarkan klaster atau produk berikutnya seperti memberikan pilihan produk premium dan biasa.
“Jadi pelaku usaha harus smart di era masa kini, harus mampu memperhatikan setiap kebijakan, kondisi alam, serta meningkatkan berbagai strategi usahanya seperti menawarkan atau menjalin kerja sama dengan bidang pariwisata dan sebagainya”, tuturnya.
Sebagai informasi, pelaku usaha di Provinsi NTB semakin bertambah (berdasarkan data izin usaha yang terbit di DPM-PTSP) dengan sebagian besar adalah izin usaha UMKM (home industry) yang membuktikan bahwa masyarakat NTB semakin bergeliat untuk berproduksi tidak hanya konsumtif.
Pemprov NTB mengeluarkan berbagai kebijakan untuk selalu mem-backup dan menjaga produktivitas para pelaku UMKM karena pada saat Pandemi Covid-19 dapat dibuktikan bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB tetap terjaga karena UMKM tetap berproduksi.
Kesimpulannya bahwa Dinas Perdagangan NTB saat ini dengan kondisi inflasi yang terjaga dan produktivitas UMKM yang terus membaik, tugas berikutnya adalah akses pasar. Pemprov NTB melalui Dinas Perdagangan NTB melakukan fasilitasi terhadap UMKM melalui NTB Mall, bagaimana membantu para pelaku usaha untuk mempromosikan dan memasarkan produknya sehingga bisa terjual sampai ke mancanegara.
Dinas Perdagangan NTB - Copyright . All rights reserved.