Selamat Datang di Dinas Perdagangan NTB Official Website

Senin-Kamis: 07:30 - 16:00 & Jumat: 07:30 - 17:00
Media Sosial:
Dinas Perdagangan NTB-logo
DISDAG NTB
by admin
19 Jan 2021
9x dilihat

Tak Lagi Hanya Jamaah Haji dan TKI, NTB Siap Ekspor Hasil UMKM

Sepanjang 2020, ekspor NTB sudah ditujukan ke sejumlah negara. Diantaranya ke Amerika berupa kerajinan buah kering, kerajinan buah kayu, dan vanili. Ada juga ke Malaysia, berupa lobster dan ikan segar, ke China ada rumput laut, batu apung, bubuk ikan, jenis tembaga dan mutiara. Untuk Prancis aneka buah seperti rambutan dan manggis. Kopi Robuste ke Korea Selatan, Australia dengan mutiara dan minyak kelapa murni, serta jagung untuk Filipina. Untuk Jerman ada kerajinan buah kering dan rotan, Uni Eropa secara keseluruhan untuk kerajinan alang-alang dan batu alang.

Selanjutnya ke Thailand, NTB mengekspor kerang segar. Ke Hongkong ada produk mutiara dan kopi, ke Jepang ada gula merah, serta beberapa negara lainnya seperti Norwegia, Belanda, UEA, dan India.

Arab Saudi dibidik menjadi lokasi selanjutnya. ”Hal ini sekaligus mengoptimalisasi peran dan produk UMKM yang memang belum pernah dikirim ke sana,” katanya.

Komoditas yang paling potensial adalah aneka jenis makanan kemasan, dan sambal. Sejumlah produk kerajinan pun tak ketinggalan. ”Sesuai harapan gubernur, kita mengambil peran untuk mendorong makanan lokal kita dengan packaging yang menarik dan laik ekspor,” katanya.

Saat bersamaan, UMKM diminta berbenah meningkatkan kualitas.

Ditambahkan perempuan berjilbab itu, JPS Gemilang menjadi salah satu upaya yang telah dilakukan guna membuka kesadaran pelaku pentingnya kualitas dan legalitas produk.

”Jadi ketika kondisi pandemi membaik, kita sudah buka jalur dan produk UMKM juga sudah siap untuk langsung ekspor,” ujarnya.

Perdagangan antardaerah juga disasar. NTB Mall pun menjadi ujung tombak dalam rangka mengenalkan produk NTB ke berbagai penjuru tanah air. ”Kami juga kerja sama dengan Gojek. NTB Mall akan muncul di aplikasi ini pada seluruh penggunanya se-Indonesia,” katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian NTB Nuryanti mengatakan, pihaknya juga akan mendorong IKM produk pangan lokal menggunakan kemasan kaleng. Pihaknya bertugas mengedukasi, mendampingi, dan memberikan pelayanan pada IKM agar olahan makanan tetap higienis. Menggunakan kemasan kaleng, untuk tetap dapat awet setidaknya selama tiga bulan. ”Olahan yang sudah ditangani diantaranya untuk kemasan untuk IKM ayam taliwang dan ayam rarang dalam kaleng. Juga sate pusut dan sate rembiga dalam kemasan vacuum yang tahan suhu ruangan,” jelasnya.

Ia menekankan, Balai Kemasan bukanlah pabrik kemasan besar-besaran untuk IKM. Oleh karenanya, akan ada IKM mitra yang berfungsi memproduksi kemasan sesuai kebutuhan IKM pangan yang bersangkutan.

”Sudah ada embrio IKM yang kita dampingi dan berpotensi membangun kemasannya sendiri,” imbuhnya. (eka/r9)

 

sumber: Lombok Post

Share: