Selamat Datang di Dinas Perdagangan NTB Official Website

Senin-Kamis: 07:30 - 16:00 & Jumat: 07:30 - 17:00
Media Sosial:
Dinas Perdagangan NTB-logo
DISDAG NTB
by admin
1 Des 2020
8x dilihat

UMKM Lokal Bisa Pamer Produk di NTB Mall Offline

Ia mendorong UMKM NTB memanfaatkan kesempatan ini. Berbagai sektor usaha diperbolehkan mendaftar. Dengan syarat, telah mengantongi seluruh perizinan produk untuk memenuhi persyaratan edar. Kendati demikian, UMKM yang belum berizin tak perlu khawatir. NTB Mall juga bersedia membantu perolehan izin. ”Dengan ini produk NTB makin berkualitas dan mampu bersaing,” katanya.

Ricky Hartono Saputra, penanggung jawab NTB Mall mengatakan, pada tahap pertama pihaknya membuka pendaftaran untuk 100 produk NTB. Pelaku UMKM bisa mendaftar langsung dengan membawa sampel produk ke kantor Dinas Perdagangan NTB di jalan Langko Nomor 61, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Atau bisa juga menghubungi Endah melalui whatsapp  0817369168.

”Untuk sesi pertama ini, display produk akan segera dimulai sebelum tanggal 10 Desember,” jelasnya.

Produk yang dipajang di showroom NTB Mall offline akan dilakukan bergilir. Agar semua UMKM secara merata bisa mendapat kesempatan memajang produk mereka. Waktu yang ditentukan sekitar 1-2 bulan. ”Karena tempatnya terbatas. Jadi kalau kuota sudah penuh, pemilik produk mau tidak mau harus mengantri untuk sesi selanjutnya,” jelas pemilik Ricky Smartphone ini.

Selain offline, ada juga platform aplikasi NTB Mall untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Data terakhir, sudah lebih dari 800 pelaku usaha yang terdaftar dengan lebih dari 1.000 jenis produk. Kesempatan untuk menjadi wirausaha baru pun terbuka lebar melalui faslitas Jadi Pengusaha (JP) sebagai reseller produk di NTB Mall.

”Menyasar anak-anak muda untuk mau mulai menjadi seorang pengusaha untuk menggerakkan perekonomian di NTB,” katanya.

Ada juga Simpul (Sistim Informasi UMKM lokal) NTB yang nantinya diharapkan menjadi big data untuk aneka informasi. Mulai dari potensi, profil, kapasitas, kualitas, standarisasi, produk, dan komoditas. Selanjutnya juga Lapak Desa (Lades) yang dikembangkan oleh Universitas Hamzamwadi yang dalam implementasinya bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTB. (eka/r9)

 

sumber: Lombok Post

Share: